• Posted by : Unknown Selasa, 02 Februari 2016

    Fotografi atau dalam bahasa Inggris (photografphy) berasal dari bahasa Yunani yaitu "photos" dan "grafo". Photos artinya cahaya dan grafo artinya melukis. Jadi pengertian Fotografi adalah proses melukis/menulis dengan cahaya.

    Fotografi memiliki arti sebuah proses atau metode untuk menghasilkan sebuah gambar. Adapun proses yang dilakukan oleh alat bernama kamera yaitu dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai suatu objek. Kamera merupakan media atau alat yang peka terhadap cahaya. Dalam dunia fotografi peran cahaya sangat berpengaruh besar dalam menghasilkan sebuah foto, t
    anpa cahaya tidak akan bisa membuat foto.

    Karena cahaya ini menjadi hal yang paling fundamental dan menjadi syarat utama dalam menghasilkan sebuah foto maka dengan femikiran manusia yang semakin modern ini maka diperlukan alat ukur untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat. alat ukur ini berupa lightmeter untuk memberikan intensitas cahaya pada kamera.

    Setelah mendapatkan ukuran pencahayaan yang tepat, kita dapat mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (Exposure). Kini era fotografi sudah memasuki era cagih dimana kita sudah tidak lagi menggunakan film, tapi kini berkembang menjadi Digital Iso.

    Sejarah Singkat Photografi

    Pengertian dan Sejarah Singkat FotografiPada abad ke-19 atau tepatnya tahun 1839 sejarah fotografi dimulai. Di awal tahun kelahirannya, Fotografi dinyatakan sebagai terobosan tekhnologi, pernyataan resmi tersebut diselenggarakan di Prancis.

    Menurut sejarah, fotografi bermulai pada abad ke-5 jauh sebelum masehi (SM)jauh sebelum masehi. seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura.  

    Berabad-abad setelahnya banyak yang menyadari fenomena tersebut, katakanlah Aristoteles pada abad ke-3 sm dan Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, seorang ilmuan arab yang melakukan usaha dan mengembangkan sebuah alat yang kita kenal sekarang dengan nama kamera. 
    Giambattista della, seorang ilmuwan Italia Pada tahun 1558 mengatakan ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.

    Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.

    Pengertian dan Sejarah Singkat FotografiNama kamer obscura diciptakan oleh Johanes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat sebuah desain kamera porteble yang dibuat seperti tenda, dan alat tersebut diberi nama kamera obscura. Didalam tenda tersebut sangat gelap, hanya sedikit saja cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.

    Pada awal abad ke-17 berbagai penelitian dilakukan, seorang ilmuan berkebang
    saan Italia, angelo Sala menggunakan sebuah cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi upaya yang dilakukannya tersebut gagal mempertahankan gambar secara permanen. ekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percoban yang lebih lanjut dengan menggunakan chlorida perak, tapi gagal juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa.

    Akhirnya pada tahun 1824, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerja
    nya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar se
    cara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan pada waktu itu kini diabadikan di University Of Texas di Austin, AS.

    Penelitian-penelitian terus dikembangkan dan disempurnakan oleh banyak ilmuan di dunia. Hingga pada 19 Agustus 1839, Louis Jacques Made Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya. Dia melakukan proses daguerreotype hingga menghasilkan sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.

    Perkembangan fotografi begitu pesat, George Eastman merupakan pelaku yang mengembangkan fotografi hingga berkembang pesat seiring perkembangan zaman. George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.

    Tahun 1950, sebagai upaya memudahkan dalam melakukan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR). Hingga perkembangan fotografi semakin pesat, banyak negara yang mulai mengembangkan fotografi. Jepang mulai masuk dengan produksi kamera Nikon, kemudian tak begitu lama disusul dengan Canon. Selanjutnya kamera Polaroid, temuan Edwin Land pada tahun 1972, mulai dipasarkan. Kamera tersebut mampu menghasilakan gambar tanpa melalui proses pengembangan serta pencetakan film.

    Kemajuan tekhnologi berkembang begitu cepat dewasa ini, kita sebagai orang yang lahir pada abad ini sudah tidak akan lagi menemukan atau menggunakan alat fotografi sebesar tenda. Hasil yang didapat pun belum tentu sebagus hasil dari kamera-kamera yang kita gunakan sekarang. Selain hasil yang bagus dan juga alat yang mudah kita genggam, kini kita dapat menikmatinya.



    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Lens Digital Art - Powered by Blogger - Designed by Suhenda D Lasswell -